Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo SugihartonoKapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono

Palembang, KOTABARI.COM – Kembali terjadi kerusuhan di Palembang yang berujung pada korban jiwa. Kali ini, kejadian tragis tersebut berlangsung di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Ilir Barat I, Sabtu lalu.

Satu korban bernama Andrean menjadi korban tewas akibat tawuran tersebut, sementara seorang korban lainnya saat ini tengah dirawat di RS Siti Khadijah karena mengalami luka serius di tangan.

Tindakan cepat dilakukan oleh pihak Polrestabes Palembang, yang langsung bergerak untuk melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang terlibat dalam kerusuhan ini. Sejauh ini, dua pelaku utama telah berhasil diamankan oleh pihak berwajib.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, mengonfirmasi informasi tersebut. Namun, dia belum memberikan identitas pelaku yang diamankan.

“Tersangka sudah teridentifikasi. Dari 4 pelaku utama, kami telah mengamankan 2 orang yang masih berusia anak-anak,” ungkap Harryo.

Selain pelaku, pihak berwajib juga telah mengamankan tujuh orang saksi yang terlibat dalam tawuran tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Penyelidikan masih terus berlangsung. Tujuh orang saksi sudah kami amankan dan mereka sedang dimintai keterangan. Kami akan terus mengembangkan kasus ini untuk menangkap pelaku lainnya,” tambahnya.

Dalam perkembangan lain, salah satu korban yang berhasil selamat dari tawuran, TM (16), saat dirawat di Rumah Sakit Siti Khadijah, memberikan pengakuan terkait insiden tersebut. Dia mengungkap bahwa kejadian tersebut bermula dari konflik antara kelompoknya dan kelompok Pulga, yang sebelumnya telah sepakat untuk melakukan tawuran.

Pada saat kejadian, masing-masing kelompok datang dengan membawa sepuluh motor.

“Rombongan musuh tersebut disebut sebagai rombongan Pulga. Kejadian ini sebelumnya sudah direncanakan untuk melakukan tawuran,” ungkap TM yang mengalami luka di tangan kanannya karena mencoba untuk menangkis senjata tajam.

“Saya melindungi kepala saya dengan tangan saat dikejar oleh musuh. Tangan saya luka karena dibacok dengan arit,” tambahnya.

TM dan temannya, ZK, juga sedang dirawat di RS Siti Khadijah karena mengalami luka bacok di kepala.

“Badan saya masih terasa sakit, saya dan teman saya dibawa ke sini. Yang meninggal tadi tidak saya kenal, mereka berasal dari kelompok musuh,” jelasnya.

Kejadian ini menjadi sorotan dan mengingatkan kembali akan pentingnya upaya pencegahan dan penegakan hukum yang tegas untuk mencegah tawuran yang merenggut nyawa dan melukai warga. Pihak berwajib terus berupaya mengungkap peristiwa ini secara menyeluruh dan menindak para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *