Salah satu korban pembunuhan di Macan Lindungan Palembang Provinsi Sumatera SelatanSalah satu korban pembunuhan di Macan Lindungan Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Palembang, KOTABARI.COM – Sebuah tragedi mengerikan mengguncang kawasan Macan Lindungan, Kota Palembang, saat seorang pria bernama Anung Kurniawan kembali ke rumahnya hanya untuk menemukan istri dan anak perempuannya tewas bersimbah darah.

Kejadian tragis ini terjadi pada pagi hari ketika Kurniawan tengah sibuk di bengkel. Sekitar pukul 07.20 WIB, dia meninggalkan rumah untuk menuju bengkel di Jalan Parameswara, meninggalkan istri dan kedua anaknya di rumah.

Namun, kira-kira setengah jam kemudian, telepon darurat dari sang anak, Farah Atika (16), memanggilnya kembali ke rumah dengan nada cemas. Tanpa ragu, Kurniawan segera meninggalkan bengkel dan menuju pulang ke rumah di Jalan Tanjung Bubuk.

Namun, kembali ke rumah bukanlah jawaban atas doa Farah. Saat tiba di rumah, Kurniawan menemukan rumah terkunci. Tanpa menunggu, dia bergegas meminta bantuan anaknya yang berusia 7 tahun, berinisial GA, untuk membukakan pintu.

Ketika pintu terbuka, kengerian menyambutnya. Di garasi, Kurniawan menemukan istrinya, Wasila (40), terbaring tertelungkup dengan belencong menancap di leher belakangnya. Kondisi tersebut menandakan bahwa Wasila telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Kesedihan Kurniawan tak berhenti di situ. Saat memeriksa kamar, dia menemukan anak perempuannya, Farah, terbaring tak bernyawa dengan luka tusuk di perutnya. Luka-luka lainnya juga terlihat, menambah tragedi yang sudah mengguncang.

Tanpa ragu, Kurniawan segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian, yang kemudian melakukan penyelidikan atas kematian tragis dua anggota keluarga tersebut.

Hingga saat ini, motif di balik pembunuhan sadis ini masih menjadi teka-teki besar bagi pihak berwenang. Penduduk setempat pun terkejut dan dilanda rasa takut atas kejadian tragis ini.

Kami akan terus memperbarui informasi seiring dengan berjalannya penyelidikan lebih lanjut atas tragedi mengerikan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *