Perseteruan antara Warga dan Oknum TNI di PalembangPerseteruan antara Warga dan Oknum TNI di Palembang

Palembang, KOTABARI.COM – Perseteruan yang telah berlangsung antara sekelompok warga dan oknum TNI di Lorong Budiman, Kelurahan 35 Ilir Palembang, akhirnya berakhir damai setelah dilakukan mediasi oleh Dandim 0418. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri konflik yang telah berlarut-larut.

Letkol Arief Hidayat, Dandim 04/18 Palembang, menjelaskan bahwa permasalahan ini berawal dari kesalahpahaman antara warga dan keluarga oknum TNI. “Kami menyayangkan adanya permasalahan ini. Sebetulnya ini adalah konflik lama antara warga dan keluarga Pak Indra,” ungkap Arief. Dia juga menambahkan bahwa Serda Rustam, anggota Kodim, terlibat dalam permasalahan tersebut.

Menurut Arief, kedua belah pihak memiliki pandangan berbeda tentang insiden tersebut. Keluarga Pak Indra merasa terganggu oleh suara keributan, sementara warga berpendapat bahwa mereka sedang merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam pandangan Arief, keduanya sama-sama merasa benar dalam perspektif mereka masing-masing, dan situasi seperti ini cukup rumit untuk diberi penilaian tegas.

Arief juga mengungkapkan bahwa setelah mediasi yang dilakukan oleh pihaknya, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk berdamai. “Awalnya mereka melaporkan satu sama lain, tapi setelah ditinjau lebih dalam, akhirnya mereka menyadari dan menghormati satu sama lain. Hasilnya, mereka sepakat untuk berdamai,” jelasnya.

Versi Keluarga Oknum TNI Mengungkapkan Perspektif Lain

Namun, versi yang berbeda muncul dari keluarga oknum TNI yang terlibat dalam insiden tersebut. Menurut Nana, seorang anggota keluarga, musik yang diputar saat insiden terjadi bukanlah lagu kemerdekaan, melainkan musik remix yang sangat keras. “Yang diputar adalah musik remix dengan volume yang sangat tinggi, dan kami memiliki bukti video-videonya,” ungkap Nana.

Nana juga menjelaskan bahwa sebelum insiden tersebut, beberapa warga telah menyerang pasangan Nana dan kakak iparnya, menyebabkan luka-luka. Nana berpendapat bahwa warga tersebut merasa tidak setuju dengan penggunaan speaker untuk memutar musik remix yang keras. “Dua anggota TNI dikeroyok oleh warga karena warga tidak setuju dengan penggunaan speaker musik remix yang sangat keras. Akibatnya, pasangan saya dan kakak iparnya mengalami luka-luka,” tambahnya.

Dengan adanya dua versi yang berbeda dari kedua belah pihak, mediasi yang dilakukan oleh Dandim 0418 telah berhasil membawa kedamaian di Lorong Budiman. Kejadian ini menunjukkan pentingnya penanganan yang bijak dalam situasi konflik, serta perlunya mendengarkan dan memahami semua perspektif yang terlibat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *