Petani tomat di Banyuasin menyiram batang tomat menggunakan tangki semprotan untuk menghemat airPetani tomat di Banyuasin menyiram batang tomat menggunakan tangki semprotan untuk menghemat air

Banyuasin, KOTABARI.COM – Kekeringan yang melanda beberapa hari terakhir telah menimbulkan kekhawatiran serius bagi sejumlah petani sayuran di Kelurahan Rawa Maju, Kabupaten Banyuasin. Para petani ini mulai merasa cemas karena persediaan air untuk menyiram tanaman mereka semakin menipis.

Para petani di daerah ini sedang berjuang keras untuk menjaga tanaman mereka tetap hidup. Mereka harus menyiasati situasi dengan menyiram tanaman menggunakan tangki semprot agar air tidak terbuang sia-sia. Menggunakan mesin untuk menyiram tanaman akan menghabiskan air terlalu cepat dan tanaman tidak akan mendapatkan asupan yang cukup.

Petani tomat, Waidi, menjelaskan, “Tidak disiram, tanaman akan mati. Karena air sudah sangat minim, kami harus menyiram satu per satu batang.” Penyiraman saat ini harus dilakukan setidaknya tiga kali sehari, yaitu pada pagi, sore, dan malam hari. Tanpa penyiraman yang cukup, tanaman tomat akan segera mati.

Para petani juga harus membeli air dari Kelurahan Sukomoro, yang juga digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kondisi ini menimbulkan beban finansial tambahan bagi mereka. “Biayanya bertambah karena kami harus membeli air. Biasanya, saat tidak ada panas seperti ini, kami bisa menggunakan air sumur. Tapi sekarang, air sumur sudah kering, apalagi cuaca tidak mendukung dengan kurangnya hujan,” ujar Waidi.

Waidi mengungkapkan bahwa dia berusaha keras untuk menjaga tanaman tomatnya agar tidak mati meskipun harus menyiram satu per satu batang. Ini karena harga tomat saat ini cukup mahal, dengan harga per kilogram berkisar antara Rp 5.500 hingga Rp 6.000.

Nuryadi, seorang petani lain yang menanam sayuran seperti kangkung dan sawi, mengalami situasi yang serupa. Kondisi ini memaksa para petani untuk menyiram tanaman lebih sering agar tanaman tidak layu dan mati. “Panasnya sangat parah, itulah mengapa kami harus menyiram lebih sering. Kami sudah mendekati saat panen, jadi sayang jika tanaman sampai layu dan mati,” tambahnya.

Kekeringan yang melanda daerah ini menjadi ancaman serius bagi petani, yang harus menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan yang berat. Mereka berharap agar cuaca segera membaik dan hujan segera datang untuk mengatasi masalah ini dan menjaga pertanian mereka tetap produktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *