Ogan Komering Ulu, KOTABARI.COM – Banjir yang melanda tiga wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda surut. Banjir ini telah menyebabkan kerusakan berat pada 90 rumah dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, wilayah yang paling terdampak banjir adalah bagian hulu, termasuk Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, dan Baturaja (Baturaja Timur dan Baturaja Barat). Sementara itu, sebagian wilayah hilir seperti Kecamatan Lubuk Batang mulai mengalami penurunan genangan, namun masih memasuki fase awal genangan banjir.
“Sementara sebagian wilayah hilir di Kecamatan Lubuk Batang, Peninjauan, dan Kedaton Peninjauan Raya memasuki awalan genangan banjir. Biasanya baru akan surut setelah 3-5 hari,” kata Iqbal.
Beberapa wilayah membutuhkan perhatian khusus karena kerusakan fasilitas umum yang cukup parah. Salah satu contoh adalah Desa Negeri Ratu, di mana jembatan gantung dan jembatan permanen yang menjadi akses jalan satu-satunya telah putus. Selain itu, jalan cor beton di Desa Pedataran juga mengalami patah dan longsor pada bagian bawahnya, menyebabkan akses ke Kecamatan Ulu Ogan dari sisi atas terputus.
“Akses yang ada hanya melalui jalur bawah, tapi rentan longsor,” tambah Iqbal.
Di Kecamatan Ulu Ogan, terutama di Desa Ulak Lebar, kerusakan rumah mencapai angka puluhan. “Di Ulak Lebar ada sekitar 54 rumah rusak berat,” ungkapnya.
Data terbaru dari BPBD Sumsel menunjukkan bahwa banjir bandang yang melanda OKU berdampak pada 10.816 rumah, dengan 11.915 kepala keluarga atau 45.208 jiwa terkena dampak. Sebanyak 11.302 orang terpaksa mengungsi, sementara jumlah rumah yang mengalami kerusakan berat mencapai 90 unit. Selain itu, bencana ini mengakibatkan lima orang hilang dan hanyut terbawa arus, dengan satu korban masih dalam pencarian.
“Sementara korban yang luka-luka dan sakit masih dalam pendataan,” jelas Iqbal.
Pemerintah daerah dan BPBD Sumsel terus melakukan upaya penanganan dan bantuan untuk warga yang terdampak. Tim SAR juga terus melakukan pencarian terhadap korban hilang, dan upaya rehabilitasi fasilitas umum yang rusak sedang diprioritaskan. Warga dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.