Muratara, KOTABARI.COM – Tiga anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Musi Rawas Utara (Muratara) mengalami serangan tusukan dari seorang bandar judi dadu kuncang saat melakukan penggerebekan malam tadi. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kegiatan judi dadu kuncang yang meresahkan masyarakat terletak di dekat pasar malam Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara.
Berdasarkan keterangan Kanit Pidum, Ipda Henry Martadinata, tim Opsnal Unit Pidum Sat Reskrim Polres Muratara telah mendapat laporan dari warga terkait aktivitas perjudian ini. Tim tersebut merespons dengan segera menuju lokasi yang dilaporkan untuk melakukan penangkapan terhadap para pelaku.
Dalam operasi penggerebekan tersebut, tim berhasil mengamankan dua pemain dadu kuncang berinisial SB (31) dan RK (33), yang berasal dari Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Rupit. Namun, bandar dadu kuncang yang dikenal dengan inisial EP berhasil melarikan diri, memicu aksi pengejaran dari anggota polisi.
Dalam proses pengejaran itu, situasi tegang muncul ketika tersangka EP menusuk seorang anggota polisi bernama Briptu IM. Meskipun anggota tersebut berusaha menahan tersangka, EP berhasil kabur kembali.
Kejadian terus memanas saat anggota polisi lainnya, Bripda ND, berusaha menangkap tersangka EP. Dalam upaya penangkapan, tersangka EP berusaha menyerang dan melukai Bripda ND di bagian dada.
Situasi semakin tegang ketika Aiptu KR berusaha mengejar EP dan terjadilah pertarungan fisik di mana Aiptu KR juga terluka tusukan di bagian rusuknya. Berusaha menghindari kejadian lebih buruk, Aiptu KR melakukan tembakan peringatan ke arah kaki kanan EP.
Setelah aksi pengejaran dan pertarungan sengit, akhirnya tersangka EP berhasil ditangkap oleh anggota kepolisian. Namun, insiden ini tidak berakhir tanpa korban, karena tiga anggota polisi yang terluka segera dilarikan ke Puskesmas Karang Jaya. Sayangnya, Briptu IM dalam kondisi kritis dan harus segera dilarikan ke RS AR Bunda di Lubuklinggau.
Sementara itu, tersangka EP dibawa ke RSUD Rupit untuk penanganan medis setelah terluka dalam insiden tersebut. Meskipun sempat menjalani perawatan medis, saat dicek oleh Kanit Pidum, tersangka EP telah meninggal dunia di ruang IGD RSUD Rupit.
Insiden ini menjadi sorotan serius terkait risiko yang dihadapi aparat kepolisian dalam menjalankan tugasnya untuk menegakkan hukum. Kondisi tiga anggota polisi yang terluka dan meninggalnya tersangka EP menjadi fokus pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian ini.