Ogan Komering Ulu, KOTABARI.COM – Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), menyaksikan tragedi banjir yang melanda ribuan rumah warga akibat meluapnya Sungai Ogan. Kejadian ini menyebabkan area perkebunan dan akses jalan warga pun terendam, bahkan ada jembatan gantung yang putus.
Salah satu warga, Bayu Pratama Aji dari Kecamatan Baturaja Timur, menceritakan betapa rumahnya dan rumah-rumah tetangga lainnya terendam banjir setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut sejak Senin sore.
“Hujan deras sejak Senin, hari ini sudah reda tapi debit air Sungai Ogan terus naik sehingga meluap ke rumah-rumah warga di sekitar sini,” ungkap Bayu.
Warga pun terpaksa memindahkan barang berharga dan perabot rumahnya ke tempat yang lebih aman. Namun, tidak semua warga sempat menyelamatkan perabotannya.
“Dalam waktu kurang dari 1 jam debit air naik hingga 10 cm lebih. Banyak rumah warga terendam. Banyak warga mengungsi dan memindahkan barang berharga ke lokasi yang lebih aman. Tapi ada juga warga yang tak sempat memindahkan perabotan rumahnya,” kata Bayu.
Akses jalan menuju Lahat dan Muara Dua OKU Selatan ke arah Prabumulih juga tertutup banjir karena debit air yang terus meningkat.
“Untuk akses jalan lintas menuju Lahat dan Prabumulih tidak bisa dilalui karena debit air sudah cukup tinggi. Kemudian ada jembatan di Desa Pusar juga putus,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal, mengungkapkan bahwa dua kecamatan telah terendam. Namun, dia memperkirakan bahwa banjir akan terus meluas karena debit air Sungai Ogan terus meningkat.
“Ada 2 kecamatan dengan 16 kelurahan di OKU yang terdampak banjir. Sebanyak 1.695 rumah terendam banjir dari data sementara. Ribuan warga terdampak, ratusan warga mengungsi akibat banjir ini,” ujarnya.
Di Kecamatan Baturaja Barat, terdapat 10 kelurahan/desa yang terendam. Di Tanjung Agung, sebanyak 25 rumah dan 20 warga mengungsi, Kelurahan Talang Jawa 20 rumah, Air Gading 20 rumah dan 1 tempat ibadah, Tanjung Karang 10 rumah dan 2 orang mengungsi, dan Karang Agung 200 rumah dan 50 KK mengungsi.
Satu jembatan gantung putus di Karang Agung serta lahan perkebunan dan pertanian seluas 10 hektare terendam banjir.
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat untuk memberikan bantuan dan upaya pemulihan kepada warga yang terkena dampak banjir. Semoga situasi segera membaik dan warga dapat kembali ke kehidupan normal mereka.