Forum Masyarakat Kecamatan Gandus Bersama Asisoasi Driver Online (ADO) sedang bersiap untuk menggeruduk Kantor Gubernur, Senin (16/12/2024).Forum Masyarakat Kecamatan Gandus Bersama Asisoasi Driver Online (ADO) sedang bersiap untuk menggeruduk Kantor Gubernur, Senin (16/12/2024).

Palembang, KOTABARI.COM – Ratusan warga Kecamatan Gandus bersama Asosiasi Driver Online (ADO) menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Senin (16/12/2024). Aksi ini dilakukan untuk menuntut perbaikan segera terhadap jalan poros Kecamatan Gandus yang mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun. Kondisi jalan yang memburuk telah menyebabkan banyak kecelakaan, termasuk insiden yang melibatkan ibu hamil dan pengemudi ojek online (ojol).

Maria, salah satu warga yang ikut dalam aksi tersebut, menegaskan pentingnya perbaikan jalan bagi masyarakat Gandus. “Jalan ini penting buat masyarakat Gandus. Banyak pejabat tinggal di sini, tempat wisata juga ada, tapi jalan tidak pernah diperbaiki dengan benar. Hanya ditimbun saja, itu bukan perbaikan,” ungkapnya.

Maria juga menambahkan bahwa kondisi jalan yang rusak sering kali membuat kendaraan mogok, menyebabkan pengendara harus menunggu lama di tengah jalan. Selain itu, keberadaan infrastruktur yang buruk turut mengganggu akses warga menuju pasar, sekolah, hingga perguruan tinggi.

Aksi Warga Desak Tindakan Nyata

Dalam aksinya, para demonstran menyampaikan beberapa tuntutan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), di antaranya:

  1. Meminta PJ Gubernur Sumsel segera mempercepat perbaikan jalan poros Kecamatan Gandus.
  2. Mendesak PJ Gubernur untuk memerintahkan Kepala Dinas PUBM Sumsel agar segera melaksanakan perbaikan.
  3. Menuntut pencopotan Kepala Dinas PUBM TR Provinsi Sumsel dan Kepala UPT Dinas PUBM TR Kota Palembang dari jabatannya.
  4. Mengancam akan menutup akses jalan bagi kendaraan roda empat jika perbaikan tidak dilaksanakan pada Januari 2025.

Koordinator aksi, Afrianto, menyatakan bahwa warga sudah lama melaporkan kondisi jalan melalui berbagai media, tetapi belum ada respons serius dari pemerintah. “Sudah banyak korban jatuh, ada yang tangan patah dan kendaraan rusak. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, dalam beberapa hari ke depan jalan akan ditutup untuk kendaraan roda empat sebagai bentuk protes,” tegasnya.

Pemprov Sumsel Janjikan Pembangunan Jalan Layang

Menanggapi aksi ini, Asisten II Pemprov Sumsel, Basyaruddin Akhmad, menemui para demonstran dan menyampaikan solusi dari pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa perbaikan jalan di Gandus tidak bisa lagi dilakukan dengan cara sederhana seperti penimbunan atau pengecoran, karena jalan tersebut mudah amblas. Solusi yang ditawarkan adalah pembangunan konstruksi jalan layang dengan tiang-tiang penyangga.

“Satu-satunya cara dengan membangun konstruksi jalan layang. Proses tender akan dilaksanakan Januari 2025 dan pada Maret, pembangunan akan dimulai,” ujar Basyaruddin.

Pembangunan jalan layang tersebut direncanakan memiliki panjang 70 meter dengan lebar 6 meter, dengan anggaran sebesar Rp 7,5 miliar. Sementara menunggu proses konstruksi, Pemprov Sumsel akan melakukan perbaikan darurat dengan menimbun jalan menggunakan agregat agar tetap bisa dilalui hingga akhir tahun.

“Mungkin mulai besok tim akan bergerak di lapangan untuk melakukan penimbunan agar jalan bisa bertahan hingga akhir Desember,” katanya.

Aksi Warga Buka Mata Pemerintah

Aksi ini muncul sebagai respons atas ketidakpuasan masyarakat terhadap lambatnya penanganan jalan rusak yang telah berlangsung selama empat tahun. Jalan Lettu Karim Kadir, yang merupakan akses utama Kecamatan Gandus, dianggap menjadi sumber masalah akibat kerusakan yang membahayakan pengguna jalan.

Dengan adanya janji pembangunan jalan layang dari pemerintah, warga berharap aksi ini dapat mendorong langkah nyata dan tepat waktu demi keselamatan serta kenyamanan mereka. Namun, warga juga menyatakan akan terus mengawal janji tersebut hingga terealisasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *