Musi Rawas, KOTABARI.COM – Desa Semangus Lama, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terus dilanda banjir yang telah berlangsung lebih dari 11 hari. Tingginya air, mencapai lebih dari 2,5 meter, membuat pemukiman warga terendam, menghambat aktivitas sehari-hari mereka.
Kepala Desa Semangus Lama, Deris, menjelaskan bahwa ketinggian air belum menunjukkan penurunan signifikan, bahkan sempat naik semalam sebelum akhirnya kembali stabil pada ketinggian 2,5 meter. Akibatnya, warga tidak dapat melakukan aktivitas normal, termasuk mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dampak terbesar yang dirasakan oleh warga adalah kehabisan stok bahan pokok, terutama beras. Kondisi ini semakin meresahkan karena banjir telah berlangsung cukup lama.
“Air masih tinggi, jadi belum bisa beraktivitas, sedangkan kebutuhan pokok mulai menipis,” ungkap Kades Deris saat dihubungi oleh Sripoku.com pada Minggu (21/01/2024).
Warga sendiri telah menerima bantuan beras awalnya dari pemerintah setempat, namun jumlahnya terbatas, hanya berupa mie instan sebanyak 200 kardus. Permintaan warga saat ini sangat jelas, yakni bantuan beras yang lebih memadai.
“Beras yang paling dibutuhkan sekarang, karena sudah habis,” tegas Kades Deris. Menurutnya, warga juga pernah menerima beras dari calon legislatif (Caleg), tetapi jumlahnya hanya 1,5 kilogram per kepala keluarga, yang telah habis dikonsumsi.
Kades Deris menambahkan bahwa kondisi kesehatan masyarakat Desa Semangus Lama saat ini relatif baik, dengan hanya beberapa kasus demam dan gatal-gatal yang dilaporkan. Meski begitu, ia tetap menyoroti kebutuhan mendesak warga akan bantuan beras dan kebutuhan pokok lainnya.
“Diharapkan ada bantuan beras, karena itu yang paling dibutuhkan warga saat ini,” ujar Kades Deris, sambil mengharapkan perhatian lebih lanjut dari pemerintah untuk mengatasi kondisi darurat yang dihadapi oleh warganya.