Palembang, KOTABARI.COM – Doni Permana, yang akrab disapa Apin (30), ditemukan tewas tenggelam di Sungai Sekanak Palembang pada Senin malam (13/5/2024). Sebelum meninggal, Apin diduga terjatuh ke sungai akibat epilepsi yang dideritanya kambuh. Kejadian ini terjadi di Jalan Radial, tepatnya di kawasan Sungai Sekanak.
Rusmiwati (50), ibu korban, mengungkapkan bahwa anaknya ditemukan dengan kondisi tangan yang menunjukkan gejala epilepsi. Menurut Rusmiwati, cuaca panas menjadi dugaan pemicu kambuhnya penyakit epilepsi yang diderita Apin.
“Apin jatuh saat ayan (epilepsi) kambuh, terlihat dari posisi tangannya saat ditemukan. Memang sudah dari lama penyakitnya, namun setelah dewasa ini lebih sering kambuh,” ungkap Rusmiwati kepada Kotabari.com pada Selasa (14/5/2024).
Rusmiwati menjelaskan bahwa Apin sudah keluar rumah untuk berjualan sejak pukul 07.00 WIB. Namun, hanya sandal dan lapak jualannya yang ditemukan di lokasi pada siang hari.
“Sudah keluar rumah jualan dari jam 7 pagi. Jarang dia jualan di Lambidaro, biasanya setiap minggu di sana atau sesuka hatinya,” ujarnya.
Biasanya, Apin kembali ke rumah sekitar pukul 10.00 WIB, namun pada hari kejadian ia tak kunjung kembali. Keluarga mengira ia pergi ke mal, tetapi akhirnya mendapat informasi tentang penemuan jenazah Apin sekitar pukul 21.30 WIB. Rusmiwati langsung mengenali jenazah anaknya dari pakaian yang masih melekat di tubuhnya.
“Kami susuri semua mal seharian kemarin karena berpikir Apin ke sana. Ternyata malam dikabari jenazahnya ditemukan di sungai dekat tempat dia jualan,” katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan di RS Bhayangkara, jenazah Apin langsung dibawa ke rumah duka di Perumahan Naskah Abadi, Blok A No. 8, Palembang. Jenazah kemudian dikebumikan di TPU Naskah, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Sebelumnya, Apin, seorang warga rumah susun (rusun) Palembang, ditemukan tewas mengapung di Sungai Sekanak sekitar pukul 21.00 WIB pada Senin (13/5/2024). Ketua RT 38, Novri Wardhana, membenarkan informasi tersebut dan menyatakan bahwa Apin adalah warga Rusun Blok 19, yang tinggal di lantai 3.
“Semalam saya baru pulang, langsung dapat info kalau Apin ditemukan tewas tenggelam di sungai. Dia warga kami (Rusun Blok 19), rumahnya di lantai 3,” ujarnya pada Selasa (14/5/2024).
Novri menambahkan bahwa Apin pergi untuk berjualan mainan anak-anak sejak pagi dan biasanya kembali ke rumah saat azan Maghrib untuk salat. Namun, pada hari itu, ia tidak kembali hingga malam hari.
“Dia ini dicari karena biasanya waktu Magrib sudah pulang lepas berjualan. Tapi kemarin itu sampai malam belum di rumah,” katanya.