Pagaralam, KOTABARI.COM Gunung Api Dempo (GAD) di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, telah mengalami tiga kali erupsi dalam rentang waktu dua hari. Tadi malam Selasa (25/7/2023) sekira pukul 21.35 WIB, GAD memuntahkan magma dan mengeluarkan hembusan abu vulkanik sebanyak dua kali. Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan dan kewaspadaan bagi warga sekitar dan pihak berwenang.
Pada Rabu (26/7/2023), kejadian serupa kembali terjadi. Letusan kedua terjadi pada pukul 15.45 WIB. Namun, karena awan tebal yang menyelimuti puncak GAD, erupsi ini tidak terlihat secara visual.
Petugas Pos Pemantau GAD, Megian, telah mengonfirmasi peristiwa erupsi tersebut. Berdasarkan pengamatan visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup oleh Kabut 0-II. Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 1500-2000 meter dari puncak. Bahkan, terlihat percikan magma dari puncak GAD saat terjadi erupsi pada Selasa malam sekira pukul 21.35 WIB.
Megian juga menyampaikan data seismograf yang mencatat kegempaan selama erupsi kemarin. Terjadi dua kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 30-35 mm dan lama gempa 58-204 detik. Selain itu, tercatat dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 37-87 detik. Selanjutnya, terdapat tujuh kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1-5 mm dan lama gempa 2-7 detik. Selain itu, terjadi juga satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 12 mm, S-P 1 detik, dan lama gempa 8 detik. Ditambah dengan satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 6 mm, S-P 6 detik, dan lama gempa 16 detik. Terakhir, ada satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-5 mm dan dominan 3 mm.
Hingga saat ini, status Gunung Api Dempo masih berada pada level II, yaitu status Waspada dengan Rekomendasi. Pihak berwenang masih terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan evaluasi apabila terjadi peningkatan aktivitas gunung. Warga sekitar dan masyarakat di daerah yang berpotensi terdampak diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Erupsi gunung berapi adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dengan pasti, oleh karena itu, pihak berwenang selalu berusaha untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga serta menyediakan informasi yang akurat dan terkini seputar aktivitas gunung api. Warga di sekitar GAD diimbau untuk mengikuti perkembangan berita dan informasi resmi dari pihak berwenang terkait untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan status dan langkah-langkah pengamanan yang perlu diambil.