Musi Banyuasin, KOTABARI.COM – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), terus meluas. Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba menunjukkan bahwa luas lahan yang terbakar meningkat drastis dari 15 hektare menjadi 46 hektare hingga Minggu (21/7).
Kalaksa BPBD Muba, Pathi Riduan, mengungkapkan bahwa kebakaran ini telah terjadi sejak Jumat (19/7) lalu dan terus meluas karena jenis tanah gambut yang cukup tebal di wilayah tersebut. “Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Lahan yang terbakar di Desa Medak adalah milik masyarakat dengan vegetasi semak belukar, pakis, gelam, dan tanaman sawit. Kondisi saat ini sudah padam,” jelas Pathi pada Senin (22/7/2024).
Meskipun api telah padam, tim gabungan tetap melanjutkan upaya pemadaman dan pendinginan menggunakan pompa mekanis. Operasi pemadaman ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Personel TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, pihak kecamatan, RPK PT TPJ, KPH Lalan Mendis, KMPA Bromo Sakti, dan KMPA Sinar Medak. “Tim mengandalkan sumber air dari kanal dan pembuatan sekat bakar telah selesai 100 persen untuk mencegah penyebaran api,” tambahnya.
Pathi juga menyebutkan bahwa telah dilakukan 65 kali water bombing dengan dua helikopter dari Sinarmas. Di darat, lima unit mobil angkut, 20 unit sepeda motor, delapan unit ekskavator, dan mesin pompa pemadam dikerahkan untuk memadamkan api. Namun, medan yang sulit dijangkau menjadi kendala tersendiri. “Lokasinya cukup jauh dan sepeda motor sulit masuk, sehingga beberapa personel harus berjalan kaki,” ungkapnya.
Pathi menjelaskan bahwa wilayah Muba sangat rentan terhadap Karhutla di musim kemarau karena banyaknya titik panas yang muncul, sesuai prakiraan BMKG yang menyebut musim kemarau akan terjadi dari akhir Juli hingga Agustus mendatang. “Kami mengimbau semua pihak untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar karena dapat menyebabkan Karhutla. Kami juga terus mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan karena percikan api bisa mudah menyulut kebakaran,” imbaunya.