Palembang, Sumatera Selatan, KOTABARI.COM – Insiden pemukulan terhadap dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) kini menjadi sorotan publik. Sosok Lady Aurellia Pramesti, mahasiswa yang diduga menjadi pemicu kejadian ini, turut menjadi bahan perbincangan setelah detail kronologi tersebar di media sosial.
Kronologi Kejadian
Menurut unggahan akun media sosial @czidntrlate, insiden bermula dari pertemuan antara Chief Koas, Luthfi, dengan Sri Meilina, ibu Lady, yang bertujuan untuk membahas jadwal jaga. Namun, diskusi itu memanas hingga berubah menjadi cekcok. Disebutkan bahwa Sri Meilina merasa Luthfi tidak sopan karena senyum-senyum selama pembicaraan.
Kekerasan fisik terjadi setelahnya, ketika sopir pribadi Sri Meilina menyerang Athiya, teman Luthfi, yang turut hadir. Luthfi pun tidak luput menjadi korban pemukulan dalam kejadian yang diduga dipicu oleh ketegangan dalam pertemuan tersebut.
Profil Lady Aurellia Pramesti
Lady Aurellia, yang diduga sebagai anak tunggal dari seorang pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dikenal memiliki karakter yang kurang disenangi teman-temannya. Seorang narasumber anonim menggambarkan Lady sebagai sosok yang dimanja sejak kecil dan kerap menjadi pusat perhatian negatif di lingkungannya.
“Anak tunggal kaya raya, sudah dimanja, dan tidak disenangi satu angkatan,” ujar sumber tersebut. Untuk mendukung pergaulan Lady, Sri Meilina bahkan dikabarkan sering mentraktir teman-teman Lady di restoran mahal seperti Aston dan Novotel agar mereka mau berteman dengan putrinya.
Meski awalnya diterima dengan baik, teman-temannya kemudian merasa dimanfaatkan, menambah beban citra negatif yang melekat pada Lady.
Sorotan Kekayaan Keluarga
Perhatian publik juga tertuju pada ayah Lady, Dedy Mandarsyah, setelah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya diunggah ulang oleh akun @musgiftah di media sosial X. Dalam laporan tersebut, kekayaan Dedy tercatat sebesar Rp9,4 miliar, yang mencakup tiga bidang tanah dan bangunan, satu unit mobil Honda CRV, serta berbagai aset lain.
Namun, sejumlah warganet mempertanyakan keakuratan data tersebut dan menduga bahwa harta kekayaan Dedy sebenarnya lebih besar dari yang dilaporkan. Hal ini semakin memicu spekulasi di tengah perhatian yang sudah terfokus pada kasus yang melibatkan keluarganya.
Tanggapan Masyarakat
Kasus ini telah memicu berbagai reaksi, baik di kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum. Pihak Fakultas Kedokteran Unsri disebut-sebut akan memberikan klarifikasi terkait kejadian ini, sementara banyak pihak menuntut transparansi dalam penanganannya.
Dengan berbagai spekulasi yang terus berkembang, kasus ini menjadi pengingat bahwa konflik sosial di lingkungan akademik harus ditangani dengan bijaksana, demi menjaga citra institusi dan melindungi hak setiap individu yang terlibat.