Sebanyak 27 pemain Sriwijaya FC melayangkan surat pernyataan kepada manajemen kompak 'mogok main' jelang laga home Pegadaian Liga 2024/25 menjamu PSPS Pekanbaru, Sabtu (14/12/2024) mendatang.Sebanyak 27 pemain Sriwijaya FC melayangkan surat pernyataan kepada manajemen kompak 'mogok main' jelang laga home Pegadaian Liga 2024/25 menjamu PSPS Pekanbaru, Sabtu (14/12/2024) mendatang.

Palembang, KOTABARI.COM – Krisis finansial yang melanda Sriwijaya FC semakin memuncak. Sebanyak 27 pemain klub berjuluk Laskar Wong Kito sepakat untuk mogok bertanding jelang laga melawan PSPS Pekanbaru dalam ajang Pegadaian Liga 2 2024/25, Sabtu (14/12/2024). Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap manajemen yang belum membayar gaji selama dua bulan dan uang muka kontrak (down payment) yang seharusnya telah diselesaikan sejak tiga bulan lalu.

“Kami seluruh pemain Sriwijaya FC menyatakan tidak akan mengikuti pertandingan tanggal 14 Desember 2024 melawan PSPS Pekanbaru sebelum semua hak kami dibayarkan,” tulis para pemain dalam surat pernyataan resmi yang ditandatangani di atas materai.

Situasi ini membuat laga yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang terancam berakhir dengan kemenangan WO (Walk Out) untuk PSPS Pekanbaru jika Sriwijaya FC gagal menghadirkan pemain di lapangan. Sesuai regulasi Liga 2 Pasal 7, klub yang mundur dari pertandingan akan menerima sejumlah sanksi berat, termasuk diskualifikasi dari kompetisi selama dua musim ke depan, denda hingga Rp 3 miliar, dan pengembalian kontribusi kepada PSSI serta pihak sponsor.

Dukungan Suporter dan Tekanan untuk Manajemen

Pendukung setia Sriwijaya FC, yang dikenal dengan sebutan Ultras Palembang, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap kondisi ini. “Kita menyayangkan kalau sampai ini terjadi. Manajemen harus segera ambil langkah konkret untuk menyelamatkan tim ini,” ujar Qusoi SH, salah satu tokoh suporter.

Di tengah tekanan dari suporter dan pemain, manajer Sriwijaya FC, Ajie Syahrial Bastari, mengaku sedang berupaya mencari solusi. “Iya, lagi dicari solusi,” ujarnya singkat.

Krisis Memengaruhi Kinerja Tim

Permasalahan finansial ini bukan satu-satunya tantangan bagi Sriwijaya FC. Performa tim di kompetisi juga terus menurun. Dari 12 laga yang telah dimainkan, Sriwijaya FC hanya mengantongi 7 poin dan berada di posisi ke-8 klasemen sementara Grup 1, sehingga harus menghadapi babak play-off degradasi.

Sebagai tambahan, dua pemain penting Sriwijaya FC, Ade Suryana dan Chencho Gyeltshen, telah berpamitan meninggalkan tim. Ade dikabarkan akan bergabung dengan Dejan FC, sementara Chencho menuju PSKC Cimahi.

Harapan Tersisa

Dengan situasi yang semakin pelik, baik pemain, suporter, maupun pengamat sepak bola berharap manajemen Sriwijaya FC segera menyelesaikan permasalahan ini sebelum laga krusial melawan PSPS Pekanbaru. Keputusan yang tepat dan cepat diperlukan untuk menyelamatkan reputasi klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini.

“Jangan janji-janji, kami sudah melakukan kewajiban kami,” tegas salah satu pemain yang enggan disebutkan namanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *