Palembang, KOTABARI.COM – Peristiwa tragis menimpa dua pria asal Lampung, Agus Santoso dan Setiawan, yang berprofesi sebagai sopir dan kenek. Mereka menjadi korban tindakan kekerasan oleh sejumlah orang saat membawa rombongan wisata ibu-ibu pengajian ke Benteng Kuto Besak (BKB) di Palembang pada Jumat (3/11/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kronologi kejadian dimulai saat Agus dan Setiawan sedang menunggu rombongan ibu-ibu pengajian di dalam bus. Agus sempat berfoto-foto di lokasi wisata tersebut, dan saat hendak menyimpan spanduk, ia didekati oleh seorang pria yang mengaku sebagai tukang parkir. Pria tersebut meminta rokok, tetapi kemudian memaksa Agus memberikan uang jika rokok tidak diberikan.
Agus memutuskan untuk memberikan dua batang rokok, namun situasi memanas ketika pria lain datang untuk meminta rokok lagi. Agus menolak memberikannya karena hanya tersisa dua batang. Ini mengakibatkan cekcok mulut yang berujung pada Agus dan Setiawan ditendang dan dikeroyok oleh para pelaku.
Agus mengalami luka pada wajah, lebam pada mata kiri dan kanan, lecet di leher, dan rasa sakit pada leher. Anak Agus yang turut bersama mereka juga terlibat dalam perkelahian tersebut dan mengalami luka robek di bibirnya. Tak lama berselang, datang lagi rombongan pelaku lainnya yang turut serta dalam pengeroyokan tersebut.
Tak hanya mengeroyok, para pelaku juga merampas dompet Agus yang berisikan uang tunai sebesar Rp 723 ribu dan satu unit handphone. Kerugian yang diderita oleh Agus mencapai Rp 1,6 juta.
Kedua korban segera melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Palembang pada Sabtu (4/11/2023) dengan harapan agar pelaku segera ditangkap dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Laporan korban telah diterima oleh anggota piket SPKT Polrestabes Palembang dan akan segera dilimpahkan ke Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepolisian sedang melakukan upaya untuk mengidentifikasi para pelaku dan mengambil tindakan hukum yang sesuai dengan peristiwa kekerasan ini. Semoga pelaku segera tertangkap dan membayar konsekuensi perbuatan mereka yang merugikan Agus dan Setiawan.