Baturaja, KOTABARI.COM – Sebuah tragedi kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga sepeda motor di Jalan Raya Desa Banuayu, Kecamatan Lubukbatang, OKU, telah merenggut nyawa seorang mahasiswa berusia 19 tahun. Ibu korban, Femi Yunizar, mengalami kehancuran emosional yang mendalam saat mengetahui bahwa anaknya telah terbujur kaku di RSUD dr. Ibnu Sutowo.
Kecelakaan mengerikan itu terjadi saat Femi bersama temannya, Riyan Anggara, berada dalam perjalanan dari Prabumulih menuju Baturaja untuk menghadiri sebuah acara hajatan. Namun, nasib tragis menyusul mereka di jalan lurus, ketika sepeda motor Beat Street BG 5683 KAU yang mereka tumpangi menabrak bagian belakang motor Honda Scoopy Nopol BG 3926 AEQ yang dikemudikan oleh Fitrotul Umaya (20). Akibatnya, motor Honda Scoopy tersebut oleng dan menyenggol motor Honda Blade Nopol BG 3032 FAG yang dikemudikan oleh Ida Ilmawati (56), yang berada di sebelah kiri motor Honda Scoopy.
Peristiwa tersebut berakibat fatal bagi Femi, yang duduk di belakang sepeda motor dan terpental ke depan, mengakibatkan kematian di tempat. Riyan Anggara sendiri mengalami luka lecet di dagu dan luka lecet di bagian lutut.
Kasat Lantas Polres OKU, AKP Dwi Karti Astuti SH, menjelaskan bahwa kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan roda dua tersebut saat ini telah dalam penanganan polisi. Riyan Anggara, pemilik sepeda motor Honda Beat Street BG 5683 KAU, tidak memiliki SIM dan STNK yang berlaku. Sedangkan Ida Ilmawati, yang mengendarai sepeda motor Honda Blade Nopol BG 3032 FAG, tidak mengalami luka, namun juga tidak membawa SIM. Fitrotul Umaya, yang mengendarai motor Honda Scoopy Nopol BG 3926 AEQ, mengalami luka ringan dan juga tidak membawa SIM.
Kasat Lantas juga menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan ini adalah karena kurangnya kewaspadaan dan kurangnya konsentrasi pengendara sepeda motor Honda Beat Street BG 5683 KAU.
Pihak keluarga Femi Yunizar datang dari Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Kedatangan mereka di RSUD dr. Ibnu Sutowo Baturaja penuh dengan kesedihan dan kehancuran. Ibu korban, dalam keadaan histeris, memeluk tubuh anaknya yang sudah terbujur kaku di kamar jenazah. Informasi menyebutkan bahwa Femi, yang tengah menempuh pendidikan di Palembang, sebenarnya sedang dalam perjalanan untuk menghadiri hajatan di kampung halamannya. Namun, takdir berkata lain, dan Femi Yunizar dipanggil menghadap Sang Khalik sebelum sampai ke desanya.
Kecelakaan tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya berhati-hati di jalan raya dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.