Palembang, KOTABARI.COM – Sebuah tragedi menyelimuti Sungai Borang, Palembang, Sumsel, ketika seorang remaja bernama Aldo Afrilio (13) dilaporkan hilang dan tenggelam pada Rabu (1/5/2024). Namun, kabar sedih menghampiri keluarga dan warga setempat setelah jasad Aldo ditemukan dalam kondisi tewas.
Kejadian tragis itu bermula pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB, ketika Aldo bersama enam temannya sedang bermain di pinggir Sungai Borang. Tanpa diduga, Aldo tiba-tiba memilih untuk berenang sendirian ke tengah sungai, meninggalkan teman-temannya di pinggir.
Menyadari Aldo terbawa arus, teman-temannya berusaha keras untuk menyelamatkannya. Namun, derasnya arus Sungai Borang membuat upaya penyelamatan sia-sia, dan Aldo akhirnya tenggelam.
Pihak Kantor Basarnas Sumsel segera menerima laporan pada Senin (1/5/2024) sekitar pukul 11.45 WIB. Tim pencarian dari Basarnas langsung bergerak cepat dan setelah pencarian yang intensif, jasad Aldo ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi awal kejadian.
Raymond Konstantin, Kepala Kantor Basarnas Sumsel, menyampaikan rasa duka atas kejadian tersebut. “Kita temukan korban pada pukul 15.20 WIB dengan cara diselami karena posisi korban masih berada di dasar sungai sekitar 30 meter dari lokasi awal kejadian,” ungkapnya kepada detikSumbagsel, Rabu (1/5/2024).
Setelah ditemukan, jasad Aldo dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses pemakaman. Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) di Sungai Borang dinyatakan selesai dan ditutup setelah jasad korban ditemukan.
“Korban tenggelam berawal pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelum tenggelam, korban bersama 6 orang temannya bermain di pinggiran Sungai Borang. Namun tiba-tiba korban sendirian berenang ke tengah sungai sedangkan teman-temannya masih bermain di pinggir sungai,” jelas Raymond.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran akan bahaya perairan, terutama bagi anak-anak. Basarnas Sumsel juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat berada di sekitar sungai atau perairan lainnya, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya penjagaan terhadap anak-anak saat bermain di lingkungan yang berpotensi berbahaya.