OKU Timur, KOTABARI.COM – Di Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, tragedi maut mengguncang ketenangan warga sekitar pukul 13.15 WIB hari ini. Sebuah bus Putra Sulung dengan nomor polisi BE 7037 FU yang sedang dalam perjalanan dari Belitang menuju Jakarta bertabrakan dengan kereta api penumpang berseri CC 201 83 40 dari stasiun Rajabasa menuju stasiun Kertapati, Palembang.
Dalam kejadian yang mengguncang ini, satu korban jiwa telah terkonfirmasi meninggal dunia. Pria tersebut diidentifikasi sebagai Nazarudin Asrof, penumpang bus tersebut, yang berasal dari BK 16, Kecamatan Belitang Mulya, Kabupaten OKU Timur. Nazarudin Asrof adalah salah satu dari banyak penumpang yang berharap menuju Pulau Jawa menggunakan bus tersebut.
Menurut saksi mata, Anton, seorang sukarelawan yang bertugas menjaga perlintasan, kejadian tragis ini berawal ketika bus Putra Sulung tiba-tiba mogok di tengah perlintasan, diduga karena mesinnya mati. Ketika kereta api mendekat, upaya untuk mendorong bus keluar jalur tidak berhasil. Teriakan dan kepanikan memenuhi udara saat beberapa penumpang berusaha melarikan diri dari bus yang terhenti di tengah rel. Sayangnya, tabrakan tak terhindarkan.
Akibatnya, bus tersebut terseret sekitar 100 meter dari titik kejadian, meninggalkan jejak kehancuran dan kepanikan. Menurut laporan, sekitar sembilan penumpang lainnya mengalami luka-luka serius dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan lebih lanjut.
Salah satu penumpang yang selamat, Yono, dari BK 10, Belitang, menceritakan momen mencekam di dalam bus saat kecelakaan terjadi. Dalam keadaan traumatis, ia menceritakan bagaimana bus tiba-tiba mogok di tengah rel, tanpa dapat menghindari benturan dengan kereta api yang mendekat dengan cepat.
“Saya tidak bisa menggambarkan secara pasti apa yang terjadi. Bus tiba-tiba mati, dan sebelum saya menyadari, kereta sudah dekat,” ujar Yono, yang masih terguncang dan mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut.
Hingga pukul 14.30 WIB, tim evakuasi masih berupaya untuk mengevakuasi bus yang terbentang di perlintasan rel, sementara penumpang kereta api masih tertahan di lokasi kejadian, menunggu bantuan dan investigasi lebih lanjut.
Kecelakaan ini menjadi peringatan bagi pihak terkait untuk meningkatkan keamanan di perlintasan rel dan memastikan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama dalam perjalanan.