Belasan pegawai Puskesmas Sabokingking saat mendatangi Kantor Inspektorat PalembangBelasan pegawai Puskesmas Sabokingking saat mendatangi Kantor Inspektorat Palembang

Palembang, KOTABARI.COM – Nasib dr. Margaretha, Kepala Puskesmas Sabokingking di Kecamatan IT II, Palembang, terguncang setelah dilaporkan oleh sejumlah pegawainya ke Inspektorat Kota Palembang. Ancaman pencopotan dari jabatannya menggantung di udara setelah tuduhan sikap arogan yang dilontarkan oleh sebagian karyawan.

Laporan tersebut menyoroti perilaku dr. Margaretha yang diduga menahan uang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), melarang pegawainya untuk hamil, serta menghalangi mereka untuk mengurus keluarga yang sakit. Kepala Inspektorat Palembang, Jamiah, mengonfirmasi penerimaan surat resmi terkait masalah tersebut. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pihaknya masih mengikuti perkembangan terkini dan akan membahasnya dengan tim khusus.

“Secepatnya kami bentuk tim dan akan kami laporkan ke Pak Walikota Palembang,” ungkap Jamiah pada Selasa (13/2/2024).

Dr. Margaretha sendiri mengklarifikasi permasalahan yang melibatkan pegawai Puskesmas tempatnya bekerja sebagai kesalahpahaman yang telah diselesaikan dalam rapat internal bersama Kepala Inspektorat dan Kepala Dinas Kesehatan pada hari Rabu pekan lalu.

“Semua masalah telah diselesaikan lewat rapat internal bersama ibu Kepala Inspektorat beserta tim dan Ibu Kadinkes beserta tim hari Rabu pekan lalu. Kesimpulan yang didapat, semua adalah karena miskomunikasi,” jelas dr. Margaretha.

Meskipun demikian, masa depan jabatan dr. Margaretha sebagai Kepala Puskesmas Sabokingking masih belum pasti. Meski dalam jabatan saat ini, namun terancam dicopot setelah proses evaluasi yang sedang berlangsung.

“Sejauh ini masih dijabat dr. Margaretha, namun memang terancam dicopot karena proses evaluasi. Secepatnya kerja tim ini mendapatkan hasil,” tambahnya.

Dengan berbagai klarifikasi yang disampaikan, dr. Margaretha berharap agar masalah tersebut tidak terulang di masa mendatang dan memastikan bahwa pelayanan kepada pasien dan warga yang sakit tetap menjadi prioritas utama.

“Semoga kedepannya komunikasi kami dapat lebih baik lagi dan pasien maupun warga yang sakit tetap dapat kami layani lebih baik juga,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *